MPC-JAYAPURA. Pelatihan Pengelolaan Database ke dalam perencanaan pelayanan gereja guna dilakukannya perencanaan berbasis data yang digelar, Selasa (21/5) hari ini menjadi peristiwa penting dan mendesak karena akan sangat menentukan bagi masa depan GKI Di Tanah Papua dan masyarakat Papua di masa depan.
Wakil Ketua II Sinode GKI Di Tanah Papua, Pdt. G.M. Wutoy, M.Th dalam pembukaan kegiatan di Susteran Waena – Jayapura menekankan,”Data base merupakan ‘Kotak Hitam’ GKI Di Tanah Papua dan sangat penting dalam menentukan masa depan amsyarakat Papua ke depan.”
Dalam kegiatan pelatihan yang diikuti perwakilan Komisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dari 72 Klasis di seluruh GKI Di Tanah Papua, dikatakan Wutoy juga bahwa mereka yang bekerja dalam bidang database di GKI ini merupakan orang-orang yang tahu persis bagaimana kondisi GKI di masa kini. Data base ini menjadi rumah dan menjadi titik start baru untuk memasuki pelayanan GKI berbasis data. “Saudara-saudari yang bekerja di tingkat Klasis, Sinode sampai ke Jemaat adalah orang orang yang kini mengetahui apa sesungguhnya yang sedang terjadi dalam GKI Di Tanah Papua dan apa sesungguhnya yang diperlukan oleh Jemaat dan masyarakat di Tanah Papua. Termasuk juga apa sesungguhnya yang harus diberikan menjadi kebutuhan dan menjadi jawaban atas persoalan dan pergumulan kita ini.
Jadi saya mau sampaikan selamat untuk mengikuti pelatihan ini dan selamat untuk seluruh pekerja di lingkup database yang saya sebut ‘Kotak Hitam’ GKI Di Tanah Papua,” pesannya.
Atas nama Badan Pekerja Sinode GKI Di Tanah Papua, Pdt. G.M. Wutoy dalam sambutannya smepat mengingatkan bahwa sejak Sidang Sinode ke-17 di Waisai tahun 2017 silam, GKI telah memulai pekerja pelayanannya berdasarkan data. Sehingga hal ini menjadi primadona bagi Sinode GKI Di Tanah Papua dan setelah lima tahun berjalan, ini adalah pekerjaan yang besar dan masih terus dilakukan hingga saat ini, dimana GKI Di Tanah Papua sudah memasuki era digitalisasi yang harus dihadapi oleh GKI Di Tanah Papua.
“GKI Di Tanah Papua tidak bisa lari dari masalah ini, di kondisi apapun di Jemaat sampai ke pelosok apapun, database atau program berbasis data ini penting bagi GKI Di Tanah Papua. Semua data harus dikumpulkan sebab dengan data itu GKI menetapkan masa depan Gereja dan Masyarakat di Papua. Ini juga menjadi bonus demografi bagi GKI DI Tanah Papua untuk merencanaan masa depan. (mas)