(Foto: Hugo/Megekipapua)
MPC-JAYAPURA. Program berbasis data merupakan program Primadona GKI Di Tanah Papua, dan karenanya menjadikan Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua (GKI DTP) sangat fokus terhadap penuntasan zero database ini.
Wakil Sekretaris Sinode GKI DTP, Pdt. Handry W. D. Kakiay, S.Th kepada MPC menjelaskan itu usai menutup kegiatan pelatihan database se-Klasis GKI Di Tanah Papua di Susteran Waena – Jayapura, 21 – 23 Mei 2024.
“Diharapkan pencapaian zero data ini akan selesai pada HUT GKI di 26 Oktober 2024 ini dan karenanya dibutuhkan semua pihak untuk pencapaiannya. Karena mulai tahun 2025 mendatang seluruh program GKI Di Tanah Papua harus dilaksanakan berbasis data ini,” kata Kakiay.
Dirinya mengaku bersyukur kegiatan pelatihan basis data untuk perencanaan program gereja ke depannya boleh selesai dengan baik, meskipun harapannya bisa diikuti oleh 70 klasis tetapi ternyata hanya ada 33 klasis. Itu tidak mengurangi semangat bersama untuk mencapai Visi ke depan.
Hari ini, ungkap Kakiay, GKI DTP juga berada di titik for point Zero dimana teknology internet telah mencapai puncak yang tinggi dan dimana-mana kegiatan itu dibuat dengan teknology internet. Untuk itulah pelatihan ini dibutuhkan, dan hari ini telah dicapai suatu pencapaian khusus tentang data GKI DTP.”Kita punya harapan di 2023 kita bisa zero data tapi ini masih tertunda, Tuhan mungkinbelum menjawab maksud itu tapi kita percaya tinggal 3 Wilayah yang akan diselesaikan datanya yakni Wilayah VIII, IX, dan X. Ini harus selesai di tahun 2024 ini,” pesannya.Data, menurut Kakiay, di era teknologi masa kini sangat penting bagi seluruh lembaga- lembaga termasuk Lembaga GKI DTP.
Karenanya hal ini menjadi program primadona.Setelah semua data ini terhimpun atau zero maka GKI DTP akan bicara dan melakukan segala sesuatu harus terkait dengan data ini, termasuk bagaimana data ini mau digunakan untuk program kerja gereja.”Semua program gereja setelah zero data harus berbasiskan data, jadi mau buat apapun kita harus melihat data kita ini.Karenanya sangat diharapkan sekali, zero data ini akan segera bisa dicapai supaya seluruh program gereja dari tingkat Sinode, Klasis dan Jemaat-jemaat harus berbasiskan data.”Hari ini GKI Di Tanah Papua punya 2.044 Jemaat dan hanya ada beberapa Jemaat di wilayah VIII, IX, dan X saja yang belum.
Itupun hanya di beberapa klasis saja yang belum zero. Kami percaya menurut waktu yang Tuhan perkenankan zero data selesai di tahun 2024 ini,” ucapnya penuh keyakinan.Lebih jauh disampaikan Kakiay bahwa, mulai 2025 sampai ke sidang ke-19 di Wondama diharapkan seluruh program sudah berbasiskan data. Artinya, bagaimana memaksimalkan pencapaian program dari Sinode ke Klasis hingga ke Jemaat sebagai basis atau pusat operasional Injil dan program Gereja bisa dicapai secara maksimal.”Jadi mari kepada semua warga GKI Di Tanah Papua, khusus mereka yang mendapatkan jabatan dalam gereja ini baik PHMJ dan semua Majelis, Badan Pelayan Unsur, Badan Pekerja Klasis dan Badan Pekerja Sinode. Semuanya bersinergi mencapai apa yang menjadi Visi atau ‘mimpi’ bersama. Itulah kekuatan kita bersama yakni mempunyai mimpi yang sama dan akan mencapainya secara bersama,” tuturnya mengakhiri. (res/mas)