Menu

Mode Gelap
Johannes Rettob Fokus pada Penataan Birokrasi dan Peningkatan Kinerja Pemerintahan di Mimika Lembaga Adat Mimika Tantang Pemerintah: Stop Politisasi, Tolak Pj Bupati Baru! Bentrok Warga di Jalan C Heatubun Timika Berakhir dengan Kesepakatan Damai Pemkab Mimika Siapkan 280 Formasi Khusus CPNS untuk Putra-Putri OAP Komunitas Kovac Timika Bangun Tugu Helm di SP 2 Cenderawasih untuk Tingkatkan Kesadaran Penggunaan Helm PJ Gubernur Papua Tengah Tegaskan : ASN Harus Netral Menjelang Pilkada 2024

Artikel

Karyamu Guru ‘Yance Rumbino’ Pencipta Lagu Tanah Papua Telah Menginspirasi

badge-check


					Karyamu Guru ‘Yance Rumbino’ Pencipta Lagu Tanah Papua Telah Menginspirasi Perbesar

Advertisements

Almarhum Yance Rumbino, Pencipta Lagu ‘Tanah Papua’ yang Mengajak OAP Menjadi Tuan Di Tanahnya Sendiri.(Foto: Yamoye AB)

MPC-BIAK. Guru dan pencipta lagi Tanah Papua, Yance Rumbino telah kembali ke Haribaan Yang Maha Kuasa, Kamis (30/5) 2024 Jam. 01.24. WIT di RSUD Biak. Lagu yang selalu dinyanyikan dalan setiap acara seremonial sekular dan religi di Tanah Papua dan luar Papua.

Satu pesan yang pernah diungkap Almarhum seperti dikutip dari tulisan Decky N.K. Maker dalam Group Whats App Badan Pekerja Klasis GKI Di Tanah Papua, “Cinta untuk negri dan bangsa Papua sudah kami ukir dalam irama musik dan syair. Walau hanya lagu, namun kami berharap itu dapat menghibur negri kaya raya beserta penghuninya.”

Almarhum Yance Rumbino yang biasa disapa Yero, terlahir di Sorong, 22 Juni 1953 dari pasangan Robert Rumbino dan Aleksanderina Morin. Putra asli Biak ini mengawali pendidikannya pada Sekolah Dasar (SD) Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Betlehem Biak yang menekankan pendidikan seni. Hampir seluruh mata pelajaran diakhiri dengan menyanyi, maka tak heran jika YPK identik dengan sekolah menyanyi.

Saat belajar di bangku kelas tiga SD, Yero sudah mengenal notasi not balok yang membawa Alm. Yero merasa seni menjadi bagian penting dalam hidupnya, karena mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia untuk melakukan sesuatu yang indah. Tidak hanya untuk orang lain, tetapi untuk Sang Pencipta, dan akhirnya menjadi kebahagiaan diri sendiri.

Lulus Sekolah Pendidikan Guru (SPG) YPK Biak tahun 1975, Alm. Yero yang saat itu berusia 22 tahun, ditempatkan di SDN Inpres Sinak Puncak (dulu Paniai). Letak geografis Kabupaten Puncak yang berada di kawasan pegunungan tengah Provinsi Papua pada ketinggian antara 500 hingga 4.500 meter di atas permukaan laut itu menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Yero.

Tak hanya itu, karena selama tiga tahun mengabdi di Sinak, Almarhum harus bertahan tanpa mengenal nasi, kendaraan dan juga uang. Di sekolah itu pula, Yero harus berhadapan dengan situasi mengajar yang tidak mudah karena hampir seluruh siswanya tidak dapat berbahasa Indonesia.

Kemampuan seni yang diperolehnya sejak SD, yang selanjutnya kemudian digunakan Almarhum untuk mengajak siswa tertarik belajar. Lewat menyanyi, tantangan mengajar siswa di sekolah tersebut akhirnya dapat dilalui. Pada 1978, Alm. Yero dipindah-tugaskan menjadi Kepala SDN Inpres Siriwini di Kabupaten Nabire.

Pengalamannya saat bertugas di daerah Paniai (Puncak Jaya), berjalan kaki sejauh 21 km, melewati gunung yang tinggi, lembah yang membisu, sungai mengalir tenang, juga kondisi wilayah adat Meepago itulah yang akhirnya menginspirasinya untuk menciptakan lagu Tanah Papua yang hingga bisa dinyanyikan dimana-mana di se-antero Tanah Papua, bahkan di belahan Indonesia lainnya.

Dikutip dari The Papua Journal diketahui bahwa seorang guru, Alm. Yance Rumbino tidak hanya mengajarkan musik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai budaya dan tradisi kepada murid-muridnya. Ia adalah inspirasi bagi banyak generasi muda Papua yang ingin mengikuti jejaknya dalam melestarikan dan mengembangkan seni musik tradisional.

Warisan Yance Rumbino melampaui lagu-lagu yang ia ciptakan. Ia meninggalkan jejak yang mendalam dalam hati masyarakat Papua dan Indonesia. Karya-karyanya tidak hanya menjadi pengingat akan keindahan alam dan budaya Papua, tetapi juga sebagai warisan yang akan terus hidup dan dikenang oleh generasi-generasi mendatang.

Dedikasi dan kontribusi Yance Rumbino dalam dunia musik dan pendidikan telah diakui oleh berbagai pihak. Ia menerima berbagai penghargaan dan pengakuan baik di tingkat lokal maupun nasional, sebagai tanda penghargaan atas jasa-jasanya dalam melestarikan budaya Papua melalui musik

Selamat Jalan Sang MAESTRO, Almarhum Yance Rumbino (Yaro). Karyamu yang indah menggemparkan telah menyatukan beragam manusia di tanah Papua ini untuk mengakui betapa indah dan luarbiasanya Tanah Papua ini. (mas)

Baca Lainnya

Saidiman Dikembalikan Jabat Kepala Puskesmas Limau Asri

9 Mei 2025 - 12:47 WIT

Dinas Kesehatan Mimika Upayakan Semua Nakes & Non-Nakes Jadi PPPK

9 Mei 2025 - 12:37 WIT

Trending di Artikel