MPC-TIMIKA. Dari Injil Matius 26:6-13 yang bercerita komitmen pelayanan Maria kepada Yesus Kristus di Bethania, segenap perempuan SARA GKI Di Tanah Papua dalam Klasis Mimika dipesankan harus membuat pembaharuan bagi GKI Di Tanah Papua.
Demikian khotbah peringatan dan perayaan HUT ke-48 Ibu SARA GKI Di Tanah Papua yang berlangsung di Klasia GKI Mimika, Senin (10/6) dipimpin ibu Pdt. Johana Wutoy-Halattu, M.Min yg juga selaku Wakil Ketua SARA GKI Di Tanah Papua.
Dalam tema, “Melayani Yesus Menjadi Berkat,” dikatakan Pdt. Halattu bahwa sejak berdirinya di aras Sinode GKI Di Tanah Papua 48 tahun silam. Tepatnya tanggal 9 Juni 1976 adakah organisasi yang beranggotakan isteri para Pendeta, Guru Jemaat dan Penginjil dengan tujuan awal untuk membantu menopang pelayanan suami-suami yang adalah para Pendeta, yang awalnya dimotifasi isteri Carl Williem Ottow di Kwawi – Manokwari dalam rangka pembentukan karakteristik anak dan mendukung para suami.
Karenanya Injil Matius 26:6-13 ini hendaknya mendasari Ibu-ibu SARA GKI di Klasis Mimika juga untuk menjadi berkat bertekat dan berkomitmen untuk bertemu dengan Yesus seperti Maria dan melakukan sesuatu bagi Yesus. Termasuk mendatangi Yesus dengan sesuatu yang berharga dan bukan dengan tangan hampa, bahkan menyerahkan diri bagi Yesus untuk dibaharui. Termasuk datang untuk melakukan sesuatu bagi Yesus.
Sekalipun pasti akan menimbulkan masalah seperti yang dialami Maria, tapi apa yang dilakukannya adalah baik dan benar.
“Semua pembaharuan hanya bisa dilakukan dengan perbuatan yang nyata,” tekan Pdt. Halattu Wutoy.
Apa yang dialami ibu ibu SARA GKI di Mimika adalah baik, karena tidak saja memperingati HUT ke-48 ini sebagai hal yang biasa tetapi sudah membaharui dengan melibatkan aemua ibu ibu Persekutuan Wanitia (PW) GKI secara umum.
“Jadi mari belajar dari Firman untuk terus bertindak menjadi agen perubahan bagi GKI Di Tanah Papua,” pesannya mengakhiri renungan.(mas)