MPC – MIMIKA. Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kabupaten Mimika, Rabu – Kamis (7-8/8) 2024 menggelar Bimbingan Teknik (Bimtek) pengelolaan Simpul Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (Srikandi) Versi III tingkat kabupaten/kota di Horison Diana hotel Timika.
Ketua panitia, Rauda Buamona mengatakan bahwa dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah Undang-undang (UU) nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan. Berikutnya juga Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) nomor 7 tahun 2017 tentang gerakan nasional sadar tertib arsip, termasuk Peraturan Presiden (Perpres) nomor 95 tahun 2018 tentang sistem pemerintahan berbasis elektronik, dan peraturan ANRI nomor 4 tahun 2021 tentang pedoman penerapan Srikandi.
Maksud dan tujuan kegiatannya adalah memberikan pemahaman serta keterampilan dalam penggunaan srikandi dengan tujuan menjadikan sistem surat-menyurat terintegrasi secara elektronik, sehingga semakin mudah cepat dan akurat. Mulai dari proses pembuatan penandatanganan, pengiriman, termasuk penyimpanan dokumen menjadi efisien.
Peserta dan narasumber pelatihannya terdiri dari Kasubbag Kepegawaian dan Operator atau Admin Srikandi dari tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Distrik di lingkungan pemerintah Kabupaten Mimika serta narasumber dari ANRI.
Assisten III Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika, Petrus L, Koten saat sambutannya mengingatkan bahwa, perkembangan dan dinamika yang semakin cepat saat ini menghendaki adanya sistem kerja yang secara konsisten. Baik dalam pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat yang sesuai tuntutan reformasi dimana profesionalisme, akuntabilitas dan transformasi digital wajib dikedepankan dan didukung oleh bukti-bukti yang kuat, autentik dan dapat dipertanggungjawabkan. Salah satu pembuktian dimaksud adalah arsip yang merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Apakah itu dibuat dan diterima lembaga negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan dan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dalam rangka pengembangan aplikasi Srikandi sebagai aplikasi umum bidang kearsipan dinamis sesuai amanat percepatan dalam Perpres nomor 95 tahun 2018 tentang sistem pemerintahan berbasis elektronik, aplikasi yang diluncurkan ANRI dan dibangun bersama Kementrian PAN-RB, Kementrian Kominfo dan Badan Siber dan Sandi Nasional adalah aplikasi wajib dalam pengelolaan arsip yang menjadi penentu tata kelola pemerintahan pusat dan daerah.
Diharapkan Pelatihan ini dapat memperlancar urusan kearsipan, agar lebih cepat dan sigap dalam proses pendataan tiap OPD di lingkungan pemerintah Kabupaten Mimika, agar dapat bekerjasama dengan baik, dan dengan tekad bersama lewat aplikasi Srikandi ini menjadi barometer dalam hal penyelenggaraan kearsipan di Kabupaten Mimika.
“Saya berpesan kepada peserta bimtek, kiranya dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan serius sehingga ke depannya, aplikasi ini dapat diterapkan di seluruh OPD Mimika sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku,” pesan Koten.
“Melalui pelatihan ini maka pola pengelolaan arsip kita akan berubah dari menggunakan kertas menjadi berbasis elektronik, penyimpanan arsip yang awalnya disimpan di depo arsip menjadi penyimpanan di dalam berbasis data, dan pengiriman surat yang awalnya dilakukan secara manual menjadi elektronik,” harapnya..(rayar)
TIMIKA|Penutupan (Bimtek Aplikasi Srikandi Versi 3) Pemerintah Kabupaten Mimika Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah Pada Hari Ke Dua Melakukan Penyerahan Sertifikat Kepada Peserta Bimtek (Opd) Oleh Asisten III Petrus L Konten Dan Ditemani Kepala Dinas Perpustakaan Dan Arsip Daerah Kabupaten Mimika Dantje Nere, Kamis (08/08/2024)
Kepala dinas perpustakaan dan arsip daerah kabupaten Mimika Dantje Nere kepada wartawan, di hotel harrison diana, mengatakan.
“ini kan Program Nasional terus yang kedua kita jabarkan karena kita ikutan dengan secara nasional di seluruh indonesia sesuai dengan kemajuan zaman, it ilmu dan teknologi, agar kita juga tidak ketinggalan jika ada dalam jenjang itu untuk masuk dalam segala sesuatu yang kita lakukan itu lebih kepada opd juga kita harus memperkenalkan kenapa karena ini adalah bagian dari kehidupan kita di pemerintahan”(ujarnya)
Dilanjutkan kadis, sekalipun ini kita lakukan di kabupaten atau di ibu kota memang kita harus menguji ini sampai ke diskripsikan begitu ada ini pesertanya kan terdiri dari opd-opd itu terjadi dinas badan kantor dan distrik-distrik yang ada di seluruh kabupaten mimika, kenapa supaya data-data kita yang diarsipkan itu di dalam bentuk file atau aplikasi itu sebenarnya model terbaru dari penekanan sistem nasional dan itu menjadi dokumen daerah di seluruh opd.
“jadi kita tidak kalah karena sejauh itu semua dilibatkan sebagai peserta dalam penataan tim nasional kenapa karena kita juga sudah diperkenalkan dengan aplikasi-aplikasi karena teknologi yang terdiri dari kepegawaian sekretaris yang mana dari penataan layanan tata usaha di masing-masing opd dan harapan kita kembali kepada penataan di kabupaten”.terangnya
Dikesempatan yang sama assisten III Pemkab Mimika Petrus L konten mengatakan, kegiatan ini berjalan dengan lancar aman dan boleh dikatakan ada penilaian tersendiri untuk kita dalam bincang-bincang singkat dengan pak pemateri atau narasumber penilaian positif yang mereka berikan untuk kita semua yang saya percaya pertama adalah semangat yang ada bapak ibu tunjukkan dalam kegiatan ini, dan yang kedua adalah kekompakan luar biasa sebagian kita dengan memiliki karakter watak tapi dengan hadir dalam kegiatan ini mereka menilai kita cukup kompak untuk mengikuti kegiatan.
Kegiatan-kegiatan seperti ini itu menunjukkan atau menggambarkan bahwa pemerintah daerah membutuhkan orang-orang yang menjadi tenaga-tenaga teknis supaya bisa menjalankan tugas secara aplikasi untuk membantu pekerjaan-pekerjaan pemerintah ke depan supaya lebih cepat lebih efisien dan juga hemat waktu tertentu.
”banyak hal yang mungkin ada kendala yang ditemukan dalam proses bimtek disampaikan dari pemateri tapi kendala-kendala itu nanti pak kadis dan teman-teman merumuskan, seperti ini yang bisa pimpinan daerah mengambil langkah untuk bisa ditanggulangi supaya kegiatan besar ini selama dua hari ini tidak sekedar kabur-kabur waktu dan ruang tunggu bapak ibu harus ada pelayan penerapan di setiap opd supaya juga menjadi dampak atau manfaat dari kegiatan ini”.
Lanjut dia, setiap kali kegiatan ada input dan output baik saja kalau kita bertanggung jawab tapi yang lebih penting adalah manfaat yang perlu kita autentik sebelum itu pesan kami panitia bersama coba melihat kendala-kendala apa secara internal atau bukan secara umum untuk ini mungkin ada yang berlebihan itu mohon dibuat dalam satu laporan supaya ada pandangan-pandangan tersendiri dari pimpinan daerah
Supaya ini dibentuk kasihan sekali kalau aplikasi yang kita sudah ikut ini kita tidak dapat digunakan dalam opd pesan dari atau pak bupati kiranya seluruh ilmu yang didapat dalam dua hari ini bapak ibu kami harapkan mulai untuk pelan-pelan menerapkan di tingkat opd.(rayar)