Menu

Mode Gelap
Johannes Rettob Fokus pada Penataan Birokrasi dan Peningkatan Kinerja Pemerintahan di Mimika Lembaga Adat Mimika Tantang Pemerintah: Stop Politisasi, Tolak Pj Bupati Baru! Bentrok Warga di Jalan C Heatubun Timika Berakhir dengan Kesepakatan Damai Pemkab Mimika Siapkan 280 Formasi Khusus CPNS untuk Putra-Putri OAP Komunitas Kovac Timika Bangun Tugu Helm di SP 2 Cenderawasih untuk Tingkatkan Kesadaran Penggunaan Helm PJ Gubernur Papua Tengah Tegaskan : ASN Harus Netral Menjelang Pilkada 2024

Artikel

Peranan Teknologi Informasi & Komunikasi Dalam Pendidikan

badge-check


					Peranan Teknologi Informasi & Komunikasi Dalam Pendidikan Perbesar

Advertisements

PERKEMBANGAN teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terakhir mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal tersebut dikarenakan oleh kuatnya era globalisasi, di mana komputer dan internet dengan  sifatnya yang sangat dinamis, menjadi fasilitas yang mendominasi berbagai aktivitas kehidupan manusia, sehingga aktivitas pendidikan, perkantoran, komersial dan industri secara mutlak memerlukan ketersediaan fasilitas tersebut. Karakteristik kehidupan masyarakat yang hidup di dalamnya, dikenal dengan istilah masyarakat berbasis pengetahuan, artinya komunitas yang menguasai pengetahuan, berpeluang untuk memanfaatkan informasi serta menjadikan informasi sebagai nilai tambah dalam kehidupannya.

Sekarang ini kita telah memasuki era Teknologi Informasi dan Komunikasi. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam waktu yang sangat singkat telah menjadi satu perangkat penting dalam perkembangan kehidupan masyarakat modern. Di banyak negara, yang menganggap bahwa memahami TIK, menguasai keterampilan dasar TIK serta memiliki konsep TIK merupakan bagian dari inti pendidikan, sejajar dengan membaca, menulis dan aktivitas pendidikan lainnya.(Rusman, 2010)

Tidak perlu disangsikan lagi, bahwa Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah masuk dalam semua sisi kehidupan manusia, bila kita melihat di sekeliling kita maka kita akan menemukan bahwa hampir semuanya berbingkai teknologi, jika dulu kita berkirim surat lewat pos dengan biaya dan waktu yang cukup banyak, maka sekarang cukup dengan WhatsApp (WA), SMS, e-mail, dan lain-lain. Jika dulu kita  membaca informasi surat kabar dengan membeli setiap hari sehingga dapat dipastikan dalam sebulan kertas akan menumpuk, maka sekarang di kenal  dengan surat kabar elektronik. Kesemuanya berbarengan dengan ditemukannya teknologi komputer dan teknologi informasi yang dalam hitungan  detik terus mengalami perkembangan.

Dalam Bidang Pendidikan, Eric Ashby sebagaimana dinyatakan Rusman, bahwa dunia pendidikan telah memasuki revolusinya yang kelima.

Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru; Revolusi kedua ketika dipergunakannya tulisan untuk keperluan belajar; Revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran disajikan melalui media cetak (buku); Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televisi untuk pemerataan dan perluasan pendidikan; dan Revolusi kelima seperti sekarang ini dengan dimanfaatkannya TIK khususnya komputer dan internet untuk dipergunakan dalam kegiatan pendidikan.(Rusman, 2011)

Selanjutnya, Rusman menyatakan, “kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa latin texer, yang berarti menyusun atau membangun, sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin”.Sementara itu, Gary dalam Miarso menyatakan, “Teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan secara sistematis dan mensistem dan memecahkan masalah-masalah”.(Miyasro, 2009)

Teknologi informasi dan komunikasi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengelolaan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Menurut Kementerian Negara Riset dan Teknologi dalam Darmawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun telekomunikasi (darmawan, 2012).

Perubahan teknologi yang demikian pesat membawa perubahan besar di berbagai bidang. Salah satu bidang yang berkembang akibat dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi adalah Bidang Pendidikan dan pembelajaran. Jika pada abad sebelumnya hubungan pendidik dan peserta didik hanya berlangsung dalam kegiatan tatap muka saja, yang dibatasi oleh teknologi dan alat-alat lainnya, namun saat ini telah dapat dikembangkan melalui Teknologi Informasi dan Pembelajaran yang menembus ruang, jarak dan waktu. Melalui teknologi informasi inilah, nilai tambah yang kita dapatkan, antara lain : keunggulan atau kelebihan dari berbagai dimensi pendidikan dan pembelajaran.

Selama beberapa tahun terakhir, kita telah mengenal bahkan sudah menggunakan beberapa jenis teknologi pendidikan dalam kegiatan pembelajaran misalnya Komputer/laptop, OHP, LCD, Proyektor, dan alat penelitian laboratorium.

Perlu kita tahu bahwa, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bagi pendidikan, pengembangan teknologi dan media pendidikan diperlukan dalam rangka memajukan kegiatan belajar-mengajar itu sendiri. Melalui pemahaman secara sistematis, ilmiah, dan rasional inilah maka teknologi di perlukan  untuk tujuan pendidikan yang efektif, efisien dan bermakna.

Kegiatan belajar-mengajar (pembelajaran) merupakan kegiatan yang diperlukan dalam meningkatkan perkembangan individu, dan kegiatan pembelajaran akan terus menerus berkembang. Karena itu, dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, seorang guru wajib menguasai penggunaan teknologi pembelajaran, menguasai bahan ajar dan mampu memilih teknologi pembelajaran yang sesuai dengan keadaan dan kondisi peserta didik, serta mampu melaksanakan program pembelajaran dengan baik.

Seperti halnya teknologi pada umumnya, teknologi informasi dan komunikasi tidak mengenal batas-batas wilayah, ideologi, agama dan suku bangsa. Teknologi ini telah mengurangi secara drastis jarak  dalam waktu dan ruang. Tuntutan masyarakat yang semakin besar terhadap pendidikan serta tujuan ilmu  pengetahuan dan teknologi, membuat pendidikan tidak lagi dikelola hanya melalui pola-pola tradisional. Disamping cara ini sesuai lagi dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat, juga revolusi pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar anak, kemajuan media komunikasi dan lain sebagainya, telah memberi arti atau makna tersendiri bagi kegiatan pendidikan.

Penerapan teknologi informasi dan komunikasi, selalu ditujukan pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang relevan dengan kebutuhan pendidikan. Hal ini merupakan prakondisi bagi terselenggaranya pendidikan yang efektif dan efisien (Danim 2008). Yang penting kita sadari sekarang, bahwa penggunaan teknologi sudah semakin pesat, peralatan elektronik telah digunakan manusia dalam kegiatan sehari-hari seperti komputer, satelit, televisi, video, dan sebagainya. Hampir setiap lembaga pendidikan, bisnis dan pemerintahan menggunakan pelayanan secara online.

Sudah kita ketahui bersama, bahwa penggunaan teknologi biasanya didasarkan atas alasan-alasan efisiensi, keaktifan, dan juga kenyamanan. Dalam bidang ekonomi atau perdagangan yang paling menonjol adalah alasan efisiensi, konsekuensinya terjadi pengurangan karyawan serta timbulnya tuntutan untuk menguasai ketrampilan tertentu dalam lapangan pekerjaan.  Teknologi  pendidikan  baik  yang  berbentuk  software  maupun hardware, sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar dalam pendidikan. Namun tantangannya adalah bagaimana mengubah sikap statis (tidak kreatif) dan cara-cara yang konvensional, menjadi lebih kreatif dan inovatif, untuk semua pihak yang terlibat dalam dunia kependidikan, terutama guru agar mau aktif mencari dan mengembangkan metode-metode pembelajaran yang efektif, efisien dan bermakna.

Dengan demikian, kemajuan teknologi informasi dan   komunikasi, akan menjadi “berkah” dan peluang untuk terus-menerus berkembang. Kondisi semacam ini akan menyebabkan interaksi yang kuat antara manusia dengan komputer, sebagaimana dikemukakan oleh Galletta & Zhang melalui hasil risetnya, yang menyatakan bahwa temuan dalam bidang teknologi informasi telah melahirkan suatu bentuk hubungan manusia dengan komputer yang disebut Human-Computer Interaction atau HCI, yang telah banyak mencitptakan berbagai bentuk pekerjaan pada manusia di berbagai bidang (Denis ,2006).

Pemanfaatan produk teknologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaan pendidikan telah menjadi trend baru, karena terbukti dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan lembaga pendidikan. Salah satu sumbangan terbesar adalah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (Educational Management Information System) atau popular disebut EMIS, yang berfungsi menyediakan informasi secara menyeluruh yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan pada lembaga pendidikan.

Nowduri dalam tulisannya menyatakan bahwa peran system informasi manajemen digambarkan dan dianalisis dalam kapabilitas bagi pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan dan dampaknya pada manajemen puncak dalam organisasi bisnis dijelaskan dengan tekanan pada pengambilan keputusan otomatis.

Keterbatasan dan tantangan Management Information System (MIS) dibahas dalam sepuluh rekomendasi yang diusulkan bagi peningkatan efektifitas MIS dalam proses pengambilan keputusan. (The role of Management Information Systems is described and analyzed in light of its capability for decision making. Decision making process and its impact on top level management in a business organization is explained with an emphasis on automated decision making. Limitations and challenges of MIS are discussed and a set of six recommendations proposed for increasing the effectiveness of MIS in the decision making process).(Srinivas)

Walaupun menjadi trend baru dan menjamin efektifitas dan efisiensi dalam manajemen, tetapi masih banyak ditemukan lembaga-lembaga pendidikan yang belum menggunakan EMIS sebagai basis  dalam pengelolaan pendidikan.

Sistem informasi manajemen mengandung arti sekumpulan orang, seperangkat pedoman dan pemilihan peralatan pengolahan data, menyimpan, mengolah dan memakai data untuk mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan dengan memberikan informasi kepada manajer agar dapat dimanfaatkan pada waktunya secara efisien Khusnul Hadi, 2011)

Pengertian Sistem Informasi Manajemen menurut para ahli, sebagai berikut ( Taufik, 2013)

  1. Menurut Gordon Davis mendifinisikan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manaje- men dan proses pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
  2. Menurut Soetedjo Moeljodihardjo mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen yaitu suatu metode yang menghasilkan informasi yang tepat waktu (timely) bagi manajemen tentang lingkungan eksternal dan operasi internal sebuah organisasi, dengan tujuan untuk menunjang pengambilan keputusan dalam rangka memperbaiki perencanaan dan
  3. Menurut Komarudin, Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem informasi yang memungkinkan pimpinan organisasi mendapatkan informasi dengan kuantitas dan kualitas yang tepat untuk dipergunakan dalam proses pengambilan
  4. Menurut Robert W. Holmes, Sistem Informasi Manajemen Adalah sistem yang dirancang untuk menyajikan informasi pilihan yang berorientasi kepada keputusan yang diperlukan oleh manajemen guna merencanakan, mengawasi, dan menilai aktivitas organisasi yang dirancang dalam kerangaka kerja yang menitikberatkan pada perencanaan keuntungan, perencanaan penampilan, dan pengawasan pada semua

Merujuk batasan di atas maka dapat disimpulkan, bahwa Sistem Informasi Manajemen Pendidikan adalah perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan (Ety Rosaeti, 2005).

SIM Pendidikan merupakan sistem informasi yang berfungsi untuk mengelola informasi pendidikan. Keterlibatan SIM pendidikan salah satunya adalah uantuk menunjang efisiensi dan efektifitas kegiatan dan layanan pendidikan. SIM pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kelancaran aliran informasi, kontrol kualitas, dan kerjasama dengan pihak lain. Penerapan SIM pendidikan harus seimbang antara infrastruktur teknologi informasi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya manusia dan sumber daya organisasi lainnya.(Yacub dan Vico, 2014)

SIM Pendidikan menjadi salah satu pilihan dalam membantu penyediaan data dengan pihak-pihak yang terkait. SIM adalah kumpulan sumber daya organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengelola data agar menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Penerapan SIM pendidikan diperlukan keseimbangan antara sumberdaya yang tersedia. Penerapan SIM pendidikan juga membutuhkan persiapan yang sangat matang, sehigga harapan untuk mengaplikasikan dapat terwujud sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.

Untuk mengelola SIM Perndidikan dapat dilakukan oleh devisi atau departemen yang menangani secara khusus. Devisi ini memiliki kebijakan dan peraturan dalam menggunakan teknologi informasi, termasuk standar dan prosedur penggunaannya. SIM Pendidikan diharapkan juga dapat memberikan layanan yang berkualitas. Pandangan layanan kualitas ini berdasarkan dimensi reliability (kehandalan atau dapat terpercaya), responsiveness (daya tanggap atau tanggung jawab), assurance (jaminan atau pasti), emphaty (kepedulian atau sungguh-sungguh), dan tangible (produk fisik atau nyata).

Implementasi SIM Pendidikan akan mempengaruhi citra organisasi pendidikan. Citra organisasi pendidikan dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan, sumber daya manusia, kebijakan statrategis, pengelolahan proses, keputusan pelanggan, dan tanggung jawab sosial. Pengendalian kualitas layanan informasi adalah tugas dan tanggung jawab setiap pegawai dalam unit organisasi agar dapat memberikan keputusan kepada pelanggan (customer satisfaction).

Sistem informasi manajemen (SIM) menyediakan informasi bagi pengelola pendidikan secara teratur, sehingga bermanfaat untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatannya. Proses penyajian informasi dalam manajemen pendidikan dimulai dari pengumpulan, pengolahan, penyimpanan data, sampai informasi diterima oleh pembuat keputusan. Kriteria SIM yang efektif adalah dapat memberikan informasi yang tepat waktu, akurat, dan relavan bagi manajemen.

Tepat waktu (Timeliness), berarti informasi datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

Relavan (Relevance), berarti informasi mmepunyai manfaat untuk pemakaiannya dan relavansi informasi untuk tiap-tiap orang berbedabeda.

Akurat  (Accuracy), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merusak informasi.

Penerapan sistem infomasi manajemen pendidikan diperlukan keseimbangan antara sumber daya yang tersedia. Penerapan sistem informasi manajemen pendidikan juga membutuhkan persiapan yang sangat matang, sehingga harapan untuk mengaplikasikan dapat terwujud sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.

Pentingnya sistem informasi bagi lembaga pendidikan, antara lain : Pertama, pada tahun 2000-an hampir tidak ada lembaga pendidikan yang tidak memanfaatkan media masa untuk mengiklankan lembaga pendidikanya, apalagi menjelang tahun ajaran baru. Kedua, lembaga pendidikan tidak bisa  lagi dianggap sebagai lembaga sosial semata, karena di dalam lembaga tersebut ada berbagai kepentingan yang mengharuskan lembaga tersebut tetap eksis dalam situasi yang penuh persaingan. Ketiga, sistem informasi manajemen tidak saja menginformasikan apa yang terjadi didalam lembaga pendidikan, tetapi juga menyerap informasi dari lingkungan untuk kepentingan lembaga pendidikan dan masyarakat (Khoirun Nasikin, 2011)

Adapun tujuan dari sistem informasi manajemen pendidikan yang dikemukakan oleh Ety Rohayati menyatakan bahwa “menghasilkan informasi yang tepat waktu (timely) bagi manajemen tentang lingkungan eksternal dan operasi internal dan mendorong serta mempercepat prosespengambilan keputusan baik pada saat perencanaan, penggerakan, pengorganisasian, dan pengendalian”.

Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Beberapa manfaat sistem informasi manajemen pendidikan antara lain sebagai berikut :

  1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji sacara cepat dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya sistem
  2. Menjamin persediaan kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara
  3. Mengembangkan proses perencanaan yang
  4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
  5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem
  6. Mengantisipasi dan memahamami konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi
  7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
  8. Organisasi menggunakan SIM untuk mengolah transaksi-transaksi mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan

Selanjutnya terkait dengan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunakn (software) yang mendukung keberadaan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ini, terdiri dari (M Faisa, 2008)

Perangkat keras (Hardware), Terdiri dari: unit komputer, unit penyimpan, unit pencetak, unit scan, unit modem, unit wifi, unit router, unit hub/ switch hub.

Perangkat lunak (Software), Sistem perangkat lunak umum, sistem operasional dan sistem manajemen., Aplikasi perangkat lunak umum, contoh: model analisis dan sistem pendukung., Aplikasi perangkat lunak yang terdiri dari program yang khusus dibuat untuk…

Database, Berupa file yang berisi program dan sub program sebagai media penyimpan, manipulasi, editing, dan sebagainya. Contoh: Oracle, SQL Server, MYSQL, Postgre, Ms Access.

Prosedur, Buku panduan, instruksi, tata tertib, seperti; Instruksi persiapan masuk jaringan, Instruksi pemakai, Instruksi pemakai pusat dan fakultas

Petugas, Orang yang bekerja di dalam SIM. Contoh: operator komputer, analis sistem, programmer, operator data entry, manajer SIM.

Sementara itu, aktivitas sistem informasi secara umum meliputi input data, pemrosesan data, output data, penyimpanan data, dan pengendalian sistem informasi. Sebagaimana diuraikan dibawah ini :

  1. Input data, data mengenai transaksi yang harus ditangkap dan disiapkan melalui aktivitas Input biasanya berbentuk aktivitas entry data (pencatatan dan pengeditan). Para pemakai akhir biasanya memasukan data secra langsung kedalam sistem komputer atau mencatat data dari beberapa jenis media fisik. Aktivitas edit untuk memastikan bahwa data telah dicatat dengan benar.
  2. Pemrosesan data, data pemroses data seperti perhitungan, perbandi- ngan, pemilahan, pengklasifikasian, dan Aktivitas ini untuk mengatur, menganalisis, memanipulasi data, dan mengubahnya kedalam informasi.
  3. Output data, informasi dalam berbagai bentuk yang dikirim kepada pemakai akhir. Tujuan dari sistem informasi adalah untuk menghasilkan produk informasi atau keluaran yang tepat bagi para pemakai Produk informasi umumnya meliputi pesan, laporan, formulir, dan gambar yang disediakan melalui tampilan video, audio, kertas dan multimedia.
  4. Penyimpanan data, penyimpanan data adalah sistem dasar informasi. Penyimpanan adalah aktivitas istem informasi tempat data atau informasi disimpan secara Hal ini diperlukan untuk menfasilitasi penggunaan di masa mendatang untun pemrosesan atau penarikan data ketika dibutuhkan.
  5. Pengendalian sistem informasi, pengendalian sistem informasi harus menghasilkan umpan balik mengenai aktivitas input, proses, output, dan Umpah balik harus diawasi dan dievaluasi untuk menetapkan apakah sistem telah dapat memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan atau belum.

Implementasi yang merupakan terjemahan dari kata “implementation” berasal dari kata kerja “to implement” yang artinya, untuk melaksanakan. Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Sehubungan dengan kata implementasi ini, Pressman dan Aaron Wildavsky mengemukakan bahwa “implementation as to carry out, accomplish fulfill, produce, complete,maksudnya implementasi yaitu untuk membawa, menyelesaikan, mengisi, menghasilkan dan melengkapi. Jadi secara etimologis implementasi itu dapat dimaksudkan sebagai suatu  aktivitas yang bertalian dengan penyelesaian suatu pekerjaan dengan penggunaan sarana (alat) untuk memperoleh hasil.( Purwanto & Sulistyastuti,2012)

Dalam tautan makna yang demikian,  Robert W. Holmes yang dikutip oleh Sunyoto, “Management information system is a system designed to provide selected decision oriented information needed by management to plan, control, and evaluate the activities of the corporation” Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyajikan informasi pilihan yang berorientasi kepada keputusan yang diperlukan oleh manajemen guna merencanakan, mengawasi, dan menilai aktivitas organisasi.

Sedangkan menurut Joseph F, Kelly yang dikutip oleh Rochaety, Sistem informasi manajemen merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang berlandaskan komputer yang menghasilkan kumpulan penyimpanan, perolehan kembali, komunikasi, dan penggunaan data untuk tujuan operasi manajemen yang efisien dan bagi perencanaan bisnis.

Sistem informasi manjemen merupakan sistem informasi yang mengolah berbagai data dan informasi menjadi informasi baru yang jauh lebih bermanfaat bagi para pemakainya (Winarto,2006).

Era baru dalam dunia pendidikan, yaitu diperkenalkannya reformasi pendidkan yang berkaitan erat dengan sistem informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan dunia pendidikan. Kosnep ini memiliki nuansa bagaimana dunia pendidikan berusaha menggunakan  perangkat komputer.

Suatu sistem informasi manajemen yang berbasis komputer (computer-based management information system) terdiri dari manusia, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, dan prosedur- prosedur organisasi pendidikan yang saling berinteraksi untuk menyediakan data dan informasi yang tepat pada waktunya kepada pihak-pihak didalam maupun diluar organisasi pendidikan yang berkompeten.

Peran sistem informasi manajemen di dalam organisasi atau lembaga pendidikan ada lima, yaitu : 1) efisiensi, peran ini dicapai oleh PCS (Process control systems) yang menggantikan manusia dengan teknologi di proses produksi, 2) efektifitas, sistem informasi manajemen menyediakan informasi bagi para manajer di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan mereka dengan lebih efektif, 3) komunikasi, dicapai dengan membuat email dan chat, 4) kolaborasi, dicapai dengan menggunakan video confrence dan teleconfrence, dan 5) kompetitif, untuk meningkatkan daya kompetisi. Salah satu peran sistem informasi manajemen adalah menyediakan data biaya dan pendapatan yang berfungsi sebagai dasar bagi berbagai hasil tindakan pengguna (Hansen,2007)

Peran dan fungsi sistem informasi manajemen, akan sangat mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen dalam menentukan kemana dan akan menjadi apa organisasi yang dipimpinnya. Sehingga dengan kehadiran seorang pemimpin akan membuat organisasi menjadi satu kesatuan yang memiliki kekuatan untuk berkembang dan tumbuh menjadi lebih besar. Begitu juga dengan kepala sekolah atau madrasah sebagai pemimpin lembaga pendidikan formal mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengambilan keputusan.

Secara operasional fungsi sistem informasi manajemen, dapat disamakan empat fungsi pokok sistem informasi dalam manajemen, yaitu : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), dan pengawasan (controlling).( Fatah, 2000).

Perencanaan (planning). Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan serangkaian pengambilan keputusan untuk dilakukannya tindakan dalam mencapai tujuan organisasi, dengan dan tanpa menggunakan sumber- sumber yang ada. Aspek perencanaan meliputi : a) apa yang dilakukan, b) siapa yang harus melakukan, c) kapan dilakukan, d) dimana akan dilakukan, e) bagaimana melakukannya, dan f) apa saja yang diperlukan agar tercapainya tujuan dapat maksimal.

Perencanaan sistem informasi maksudnya bagaimana menerapkan pengetahuan sistem informasi ke dalam organisasi. Sistem informasi dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan efisien diperlukan perencanaan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai keinginan dan nilai masing-masing organisasi.

Pengorganisasian (organizing). Pengorganisasian adalah membuat perencanaan yang mempermudah pencapaian tujuan dan memperjelas arah. Pengorganisasian berkaitan dengan pengelompokan personel dan tugasnya untuk menjalankan pekerjaan sesuai tugas dan misinya.

Pengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi.(Siagian, 2007)

Pengarahan (Directing). Pengarahan berkaitan dengan kegiatan melakukan pengarahan- pengarahan, tugas-tugas, dan instruksi. Fungsi ini juga berkaitan dengan pengendalian sistem informasi yang merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari pengelolaan sistem informasi, bahkan ia melaksanakan fungsi yang sangat penting karena mengamati setiap tahapan dalam proses pengelolaan informasi. Pengelolaan sistem informasi perlu memahami dan memiliki keterampilan manajerial dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian sistem informasi, yakni :

  1. Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan
  2. Kemampuan mengendalikan kegiatan transformasi
  3. Kemampuan mengendalikan kegiatan pengorganisasian pelaksana sistem
  4. Kemampuan melaksanakan kegiatan koordinasi dalam pelaksanaan sistem (Siagian, 2000)

Pengawasan (Controlling). Pengawasan seharusnya dilakukan oleh unit organisasi minimal dua kali dalam setahun. (Alkon, 2011) Pengawasan secara umum diartikan kegiatan mengarahkan dan membimbing maupun menilik, mempertimbang- kan dan menilai.( Kompri, 2015) Kegiatan manajemen yang berkaitan dengan pemeriksaan untuk menentukan apakah pelaksanaannya sudah dikerjakan sesuai dengan perencanaan, sudah sampai sejauh mana kemajuan yang dicapai, dan perencanaan yang belum mencapai kemajuan, serta melakukan koreksi bagi pelaksanaan yang belum terselesaikan sesuai rencana. Kegiatan pengelolaansistem informasi dianggap efisien dan efektif bila komponen perencanaan disusun dengan cermat dan teliti berdasarkan data objektif dan akurat. Fungsi utama dari penilaian informasi adalah menyediakan informasi sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan.

Paparan di atas membuktikan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sangat penting bagi perkembangan Manajemen di bidang Pendidikan, khususnya ditujukan untuk mengefektifkan dan mengefisienkan kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu, kesimpulan dari Artikel ini, yakni :

TIK yang dikembangkankan di dalam pendidkan harus menuju terwujudnya sistem terpadu yang dapat membangun konektivitas antar komponen yang ada dalam pendidikan sehingga pendidikan menjadi lebih dinamis dan lincah bergerak dalam mengadakan komunikasi guna memperoleh dan meraih peluang-peluang yang ada untuk pengembangan pendidikan.

Sudah barang tentu semua ini harus diikuti oleh kesiapan seluruh komponen sumber daya manusia baik dalam cara berpikir, orientasi perilaku, sikap dan sistem nilai yang mendukung pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk kemaslahatan manusia.  Oleh karena itu, kepada seluruh komponen untuk segera menyiapkan diri secara konkrit dalam memasuki sistem ini. Sistem informasi manajemen (keuangan, SDM, aset dan fasilitas, sistem pengajaran dan pembelajaran) merupakan program-program yang harus dibangun secara sinergi dalam menghadapi globalisasi pendidikan ini.

Di era digital sekarang ini, peranan TIK menjadi semakin penting digunakan untuk mengungkapkan data dan fakta menjadi sebuah informasi yang bisa dimanfaatkan. Implementasi TIK tidak terlepas dari suatu tanggung jawab agar data dan fakta pendidikan dapat dikumpulkan, dikelola, disimpan, diteliti, dibuktikan dan disebarkan agar masyarakat mendapatkan informasi penting dengan benar secara efektif dan efisien. TIK pada hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan nilai tambah dalam menghasilkan suatu informasi yang cepat, lengkap, akurat, transfaran dan Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dalam kontribusi TIK adalah teknologi internet. Internet sebagai media informasi telah memberikan peluang bagi setiap orang untuk menyampaikan data dan fakta secara terbuka dan bertanggung jawab.

Baca Lainnya

Saidiman Dikembalikan Jabat Kepala Puskesmas Limau Asri

9 Mei 2025 - 12:47 WIT

Dinas Kesehatan Mimika Upayakan Semua Nakes & Non-Nakes Jadi PPPK

9 Mei 2025 - 12:37 WIT

Trending di Artikel