Menu

Mode Gelap
Johannes Rettob Fokus pada Penataan Birokrasi dan Peningkatan Kinerja Pemerintahan di Mimika Lembaga Adat Mimika Tantang Pemerintah: Stop Politisasi, Tolak Pj Bupati Baru! Bentrok Warga di Jalan C Heatubun Timika Berakhir dengan Kesepakatan Damai Pemkab Mimika Siapkan 280 Formasi Khusus CPNS untuk Putra-Putri OAP Komunitas Kovac Timika Bangun Tugu Helm di SP 2 Cenderawasih untuk Tingkatkan Kesadaran Penggunaan Helm PJ Gubernur Papua Tengah Tegaskan : ASN Harus Netral Menjelang Pilkada 2024

Sosial Dan Budaya

Tim Turun Lapangan Ketahui Kasus Malaria di Mapurujaya Tinggi

badge-check


					Tim Turun Lapangan Ketahui Kasus Malaria di Mapurujaya Tinggi Perbesar

Advertisements

Ilustrasi nyamuk malaria. (Foto: google)

MPC – MIMIKA. Kasus malaria di wilayah kerja Puskesmas Mapurujaya, Distrik Mimika Timur meningkat tinggi pada bulan Oktober 2024 yang lalu, setelah ada tim yang diterjunkan ke lapangan.

Kepala puskesmas Mapurujaya, Ona Bunga dalam keteranganya menerangkan, biasanya penemuan kasus malaria di wilayah kerja Puskesmas Mapurujaya berkisar 200 kasus dalam sebulan. Berbeda dengan temuan kasus malaria di bulan Oktober lalu, mencapai 523 kasus malaria.

“Biasanya kasus malaria yang tercatat merupakan kasus dari masyarakat yang datang ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan, tapi kali ini kasusnya lebih banyak karena saat ini tim tutun ke lapangan dengan mendatangi setiap kampung untuk melakukan pemeriksaan malaria,” ujar Ona saat ditemui di salah satu bilangan di jalan Budi Utomo, Kamis (7/11)

Dari hasil pemeriksaan lapangan, tim menemukan lebih banyak kasus malaria dari masyarakat yang tanpa gejala malaria.

“Jadi kasus yang kita temukan di lapangan lebih banyak, karena sebetulnya ada masyarakat yang merasakan gejala tapi tidak mau periksa ke fasilitas kesehatan,” ungkap Ona.

Menurut Ona, ini lebih baik karena semakin banyak masyarakat yang terdeteksi dan malaria dapat dieliminasi secara perlahan sambil tim melakukan sosialisasi terkait bagaimana mengatasi penyebab malaria dan kepatuhan dalam minum obat.

“Kepatuhan minum obat ini yang masih menjadi kendala kita, karena kesadaran masyarakat untuk minum obat sampai tuntas masih sangat minim, makanya kita tempatkan kader malaria untuk memantau masyarakat yang terpapar malaria harus minum obat sampai tuntas. Namun semua kembali kepada kesadaran masyarakat itu sendiri,” ujar Ona. (jem)

Baca Lainnya

Empat Pimpinan Lemasko Sepakat Untuk Musyawarah Adat Pilih Ketua Lemasko Yang Baru

13 Maret 2025 - 07:55 WIT

PAM GKI Jajaki Kerjasama dan Siap Sambut Peluang Pelatihan Dengan GAPENSI Mimika

10 Februari 2025 - 07:08 WIT

Trending di Ekonomi