Ngobrol Kritis Ajak Publik Papua Terlibat Jaga Tanah Papua sebagai Warisan Leluhur

MPC – Jayapura. Panitia Ngobrol Kritis menghimbau masyarakat Papua dan publik luas untuk mengikuti diskusi daring bertema menjaga dan merawat Tanah Papua sebagai warisan leluhur dan masa depan bumi. Kegiatan ini akan digelar pada Jumat, 19 Desember 2025, mulai pukul 09.00 WIT melalui platform Zoom.

Program QRIS Charity Diluncurkan di Raker IV Klasis GKI Mimika

Redaksi Megeki Papua

8 jam

Diskusi ini menghadirkan tokoh gereja, akademisi, adat, dan kepala daerah untuk membahas dinamika pembangunan, kepemimpinan, gender, kesehatan, hingga ancaman ekologis di Tanah Papua. Kegiatan akan dibuka oleh Ketua Panitia Pelaksana Ngobrol Kritis, Dr. Melianus Ajoi, SE., M.Si.

Sejumlah narasumber dijadwalkan hadir, di antaranya Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. Andrikus Mofu, M.Th, Bupati Sorong Selatan Petronela Krenak, S.Sos., M.Tr.Ap, akademisi STFT I. S. Kijne Pdt. Dr. Anton Rumbewas, M.Th, akademisi Universitas Papua Dr. Monika Nauw, Plt. Ketua DAP Wilayah Bomberay Dr. Markus Waran, ST., MT, serta Prof. Dr. Sepus M. Fatem, M.Sc dari Universitas Papua.

Panitia menghimbau seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, akademisi, pemuda, perempuan, dan pemerhati lingkungan, untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi ini. Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang dialog kritis dan konstruktif dalam mendorong pembangunan Papua yang adil, berkelanjutan, dan berpihak pada Orang Asli Papua.

Diskusi akan dipandu Moderator Soleman Imbiri, SP., M.Si., Ph.D, dengan Master of Ceremony Rinetha Stella Suabey, S.S., M.Hum. Pendaftaran dibuka untuk umum dan dapat diakses melalui tautan yang telah disediakan panitia.

Adapun informasi lengkap kegiatan sebagai berikut:

Waktu: Jumat, 19 Desember 2025

Pukul: 09.00 WIT – selesai

Link Zoom: https://us06web.zoom.us/j/83650571312

ID Rapat: 836 5057 1312

Kode Sandi: 024829

Link Pendaftaran Webinar:
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdm0TrLL3N…/viewform

Kontak Panitia: 082235588330

Panitia mengajak masyarakat untuk bergabung dalam kegiatan ini karena partisipasi publik dinilai penting dalam menjaga Tanah Papua sebagai warisan leluhur dan masa depan bersama.