MPC – Mimika, Setelah dilantik sebagai Bupati Mimika pada Selasa, 25 Maret 2025, di Nabire, Ibu Kota Provinsi Papua Tengah, Johannes Rettob segera mengarahkan perhatian pada program 100 hari kerjanya. Program ini mencakup sejumlah langkah strategis yang akan dilaksanakan bersama Wakil Bupati Mimika, Emanuel Kemong.
Salah satu prioritas utama Johannes Rettob adalah penataan birokrasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mimika. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemerintahan dalam menjalankan berbagai program pembangunan. Johannes menyampaikan hal ini kepada wartawan usai memimpin apel perpisahan bersama Mantan Penjabat (Pj) Bupati Mimika, Yonathan Demme Tangdilintin, pada Kamis (27/3).
Johannes menekankan pentingnya penataan birokrasi yang sesuai dengan sistem dan peraturan yang berlaku, khususnya Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia mengungkapkan bahwa pengangkatan pejabat harus didasarkan pada kompetensi, latar belakang pendidikan, integritas, serta dedikasi tinggi, dengan mentalitas yang baik.
“Seorang pejabat harus memiliki kualitas yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki mental yang kuat. Jika tidak, mereka tidak layak untuk menjabat,” tegas Johannes.
Sebagai bagian dari penataan birokrasi, Johannes mengumumkan bahwa akan ada lelang jabatan untuk semua eselon II dan III, serta penilaian (assessment) bagi pejabat di eselon IV. Salah satu fokus utama adalah melakukan fit and proper test khususnya bagi camat dan kepala distrik, untuk memastikan bahwa pejabat tersebut memiliki kualifikasi yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab mereka.
Johannes juga mengungkapkan bahwa sebuah tim khusus akan dibentuk untuk menjalankan program penataan birokrasi ini sebagai bagian dari rencana 100 hari kerja. (res)